Kamis, 16 Mei 2013

Singa (Singa Yehuda-Yesus Kristus)


SINGA
Singa adalah gambaran daripada Kristus Yesus = SINGA YEHUDA

= Singa merupakan gambaran atas apa yang mau terjadi dalam hidup kita

= Singa menunjukkan karakter kerajaan (royal character), bila tidak punya karakter kerajaan akan mengacaukan banyak hal.

= Singa dengan keberadaannya saja (aumannya), semua binatang yang lain tahu kalau itu singa (sehingga singa tidak perlu kartu nama untuk published diri)

Bagaimana karakter seekor singa ?

1.     Ayub 4 : 11 ‘ Singa binasa karena kekurangan mangsa, dan anak-anak singa betina bercerai-berai  ‘

Bila Kristus Yesus adalah singa Yehuda, maka orang yang lahir baru dan menjadi anak Allah adalah singa juga (merupakan bagian / keluarga dari singa Yehuda).

Nature-nya singa : singa binasa (Ibrani = sesat) karena kekurangan mangsa

Bila singa tidak sedang berburu = kehabisan mangsa, maka aka nada kesesatan / kebinasaan.

Singa akan saling membinasakan bila tidak ada buruan lagi.

Bila kita anak Tuhan hanya kumpul-kumpul dan tidak berburu, ini awal kesesatan, yang mengakibatkan kelumpuhan rohani, dan lunglai.

Kita harus berburu jiwa-jiwa sampai terjadi kegerakan
Bila dibiarkan, maka sifat nature singa akan hilang, menjadi lumpuh dan lunglai
Kita dilahirkan oleh penebusan singa Yehuda (Yesus).


2.     Bilangan 23 : 24 ‘ Lihat, suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina, dan yang berdiri tegak seperti singa jantan, yang tidak membaringkan dirinya, sebelum ia memakan mangsanya dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya. ‘

Nature-nya singa : tidak bisa berbalik bila belum menghabisi mangsa

Bila singa sudah puas sebelum menangkap mangsa / habis passion untuk jiwa-jiwa / berhenti berburu, berarti singa tersebut sudah mau mati (lonceng kematian berbunyi).

Selama kita (singa) masih hidup, sudah nature-nya untuk memenangkan jiwa-jiwa.


3.     Amsal 30 : 30 ‘Singa, yang terkuat di antara binatang, yang tidak mundur terhadap apapun. ‘

Nature-nya singa : terkuat, kuncinya : fokus

Singa di sirkus bisa ditundukkan bukan karena cemeti dari pawang singa, tetapi karena kursi berkaki empat yang dipegang oleh pawang singa. Saat singa dilatih, kaki kursi itu dihadapkan ke singa, yang mengakibatkan singa yang melihat ke-empat kaki kursi itu menjadi bingung karena dikiranya ada empat obyek di sana, ia kehilangan fokus, sehingga kebingungan dan menjadi lemas.

Sebagai anak Allah (singa), jangan biarkan kita kehilangan fokus kita, jangan biarkan fokus kita dalam mencari jiwa dipecah oleh iblis. Bila fokus kita pecah akan mengakibatkan kekacauan dalam hidup kita.

Tetap fokus kita ke Tuhan !


4.     Nahum 2 : 11-12 ‘ Di mana gerangan persembunyian singa dan gua singa-singa muda, tempat singa pulang pergi, tempat anak singa, di mana tidak ada yang mengganggunya ? Biasanya singa itu menerkam supaya cukup makan anak-anaknya, mencekik mangsa bagi betina-betinanya, dan memenuhi liangnya dengan terkaman. ‘

Nature-nya singa : bergerak dalam suatu komunitas

Singa itu binatang yang bersifat family.

Bila berburu mangsa, yang lari terlebih dahulu adalah singa-singa betina, lalu yang meng-eksekusi mangsa adalah singa jantan, lalu buruan dibawa ke anak-anaknya, dan singa jantan tersebut membagi-bagi buruan untuk makanan keluarganya.

Singa bergerak dalam suatu komunitas, tahu me-manage sesuai bagiannya masing-masing dalam kelompok (komunitas) tersebut. Setiap kelompok punya bagian-bagian yang luar biasa.

Bila ada singa yang terlepas / keluar dari kelompoknya, itu adalah singa-singa yang kalah (loser).

Anak singa juga diajari cara berburu.

Singa bila berburu akan berkelompok, lalu buruan disantap bersama-sama.

Hal ini sama halnya dengan pasangan kerub-kerub yang disediakan Tuhan buat kita, untuk kita bergerak dalam kelompok-kelompok bersama-sama untuk Tuhan.


5.     Bilangan 24 : 9 ‘ Ia meniarap dan merebahkan diri sebagai singa jantan, dan sebagai singa betina; siapakah yang berani membangunkannya ? Diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau ! ‘

Nature-nya singa : punya otoritas

Auman singa alam radius 8 km masih terdengar, daya getarnya ke binatang lain sangat terasa.

Singa juga melakukan klaim teritority-nya (dengan maaf-dikencingi), sehingga bila ada singa lain yang masuk dan mencium bau khas untuk tiap singa itu, akan berhenti memasuki daerah tersebut dan menjadi takut.

Sebagai singa, tongkat otoritas itu nyata atas kita anak Allah.

Pada bagian akhir, bila nature singa ada pada diri kita, maka janji Tuhan ‘Diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau ’ akan terjadi dalam hidup kita.

Jangan berhenti dari nature kita yaitu berburu jiwa !


Yohanes Ferry S

disalin dari http://jfan-jkt.org/2011/04/18/singa/#more-823

Tidak ada komentar:

Posting Komentar