Minggu, 31 Maret 2013

Anugerah Double Portion: Imamat yang rajani


 Senin, 1 April 2013
Anugerah Double Portion: Imamat yang rajani
Yohanes Ferry Setiawan

      1Petrus 2:9  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib
 

     Pada waktu acara doa tanggal 29 Maret 2013, Tuhan ingatkan saya beberapa hal terkait apa yang kita kerjakan, dan salah satunya Tuhan ingatkan tentang ayat tersebut di atas.
Tuhan ingatkan bahwa kita dipanggil menjadi imamat yang rajani, dan ini merupakan anugerah double portion yang Tuhan berikan kepada kita anak-anak-Nya. Kita dipanggil menjadi imam dan raja di dalam satu kesatuan. Di dalam perjanjian lama ada perbedaan kedua fungsi antara imam dan raja, dan berikut penjelasannya:

     Seorang Imam dalam perjanjian lama adalah orang yang memasuki kemah Suci dan Ruang maha Kudus. Disana ia mempersembahkan korban keselamatan, penebusan dosa untuk umat Tuhan, seorang imam juga bertugas mentahirkan setiap orang yang najis/ terkena noda. Panggilan Tuhan di akhir jaman ini adalah sebagai seorang Imam yang menjadi perantara antara Tuhan dan manusia. Seorang Imam berdiri sebagai orang yang melakukan pendamaian antara Tuhan dan manusia. Seorang Imam berdiri sebagai orang yang melakukan pendamaian dengan Allah karena dosa umat manusia. Tuhan Yesus adalah seorang Imam Besar Agung yang masuk ke dalam ruang Maha Kudus untuk menebus dosa-dossa umat manusia melalui Karya Salib.
     Imam adalah orang yang ditugaskan untuk melakukan penebusan dosa, pentahiran dan pendamaian. Walaupun kita saat ini mempunyai Tuhan Yesus sebagai Imam Besar Agung yang sudah melakukan penebusan dosa di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu.

    Sedangkan seorang raja diangkat untuk memerintah dan melaksanakan apa yang diberitahukan Tuhan melalui Imam yang Tuhan pakai pada waktu itu.
Tuhan memberikan panggilan raja kepada setiap anak-anakNya di akhir jaman ini.
Di dalam panggilan ini kita akan memerintah bersama-sama dengan otoritas Tuhan Yesus sendiri, raja akan duduk bersama-sama dengan Tuhan dan memerintah bersama-sama Tuhan Yesus sendiri. Seorang raja harus mengenal hati-Nya dan bertindak seperti apa yang Tuhan Yesus perintahkan. Raja tidak mempunyai istilah menyerah, semakin hari ke hari seorang raja harus semakin kuat dan bijaksana dalam menghadapi segala keadaan.

    Kita dipanggil untuk menerima dan memiliki kedua hal tersebut: Imamat yang rajani.
Panggilan Imam berbicara mengenai apapun yang kita kerjakan, kita perlu perhadapakan kepada Tuhan, perlu bagi kita menghadap hadirat-Nya, nyembah..., sehingga yang muncul bukan kekuatan manusia. Kalau kita kerjakan sesuatu tapi Tuhan gak ada/gak hadir ,percuma...
Panggilan raja berbicara mengenai kita gak bisa hanya maen doa-doa saja, kita perlu melakukan tindakan nyata. Kita perlu tanya Tuhan apa yang perlu kita kerjakan...

    So, temen-temen apa yang kita terima waktu acara tersebut kita perlu terus lakukan. Kita dipanggil menjadi imam, bersyafaat buat jiwa-jiwa, kota dan bangsa. Tapi kita juga dipanggil untuk menjadi raja yang melakukan apa yang Tuhan perintahkan.

    Terima anugerah double portion yang Tuhan berikan ini dalam hidup kita, dan lakukan apa yang menjadi bagian kita. Gbu!



By His Grace,

Yohanes Ferry Setiawan